About

Kamis, 06 Juni 2013

Teknologi Mengenal Gerak Tubuh dengan Wi-Fi

Teknologi Mengenal Gerak Tubuh dengan Wi-Fi   

TEMPO.COWashington - Tim peneliti di University of Washington's Network Lab tengah mengembangkan teknologi pengenal gestur yang disebut WiSee. Teknologi ini berdasarkan pendeteksian variasi sinyal Wi-Fi.

Teknologi itu didesain untuk mengenal perubahan dalam frekuensi sinyal wireless yang terjadi saat orang bergerak. Diketahui sebagai perubahan frekuensi Doppler, perubahan itu bisa dikenal oleh penerus Wi-Fi, yang disesuaikan, yang bisa diprogram untuk memahami gestur tertentu. Misalnya, ayunan tangan atau tekanan tangan akan terhubung dengan perangkat tertentu.

Pengembang WiSee mengklaim sebagai yang pertama mengembangkan sistem rumah berteknologi pengenal gestur menggunakan sinyal wireless. Teknologi berbasis gestur bukanlah konsep baru. Microsoft Xbox Kinect menggunakan kamera untuk mengenal gestur. Teknologi itu sudah populer sejak beberapa tahun dalam banyak film Hollywood, sepertiIron Man dan Minority Report.

Tapi para peneliti dari University of Washington bekerja keras karena sinyal Wi-Fi bisa berjalan melalui tembok dan tidak terikat oleh pandangan atau pembatasan suara. Jadi, selama ada perangkat wireless di sekitarnya, pengguna bisa mengontrol perlengkapan rumah tangga dan perangkat elektronik dari berbagai ruangan di rumah tanpa membutuhkan sensor atau kamera.

"Setiap perangkat wireless bisa merefleksikan sinyal untuk mengembalikannya pada penerima," kata Qifan Pu, salah seorang peneliti. 

Para peneliti itu telah membuat prototipe penerima yang bisa mendengar seluruh transmisi wireless di seluruh rumah, seperti ponsel pintar, laptop, dan komputer tablet. Selain itu, prototipe penerima gestur ini bisa mengidentifikasi sembilan gestur berbeda, seperti menekan, menarik, dan memukul.

Gestur itu dirasakan di antara lima pengguna dalam dua kamar apartemen dan kantor. Menurut peneliti, WiSee secara akurat mengklasifikasi 94 persen dari 900 gestur yang ditampilkan. Perbaikan masih diperlukan pada teknologi ini agar gerakan yang lebih halus, seperti gerakan jari, bisa terdeteksi.

Beberapa ahli teknologi industri memandang pengenal gestur sebagai revolusi berikutnya tentang interaksi manusia dengan perangkat. Tapi, kata para peneliti, komersialisasi teknologi WiSee yang tengah dikembangkan selama enam bulan masih belum memungkinkan. Menurut Pu, satu kendala besar dalam menciptakan teknologi yang bisa menjangkau konsumen adalah keamanan.

Pu menambahkan, mencegah akses berlebih pada perangkat elektronik merupakan skenario yang dibutuhkan. Untuk melakukannya, bisa dengan mengaplikasikan konsep gestur password pada perangkat. Jadi, seseorang harus menampilkan gestur berulang yang spesifik untuk mengakses penerima. Mungkin akan digunakan kamera untuk merekam penyusup yang berupaya menebak password gestur.

0 komentar:

Posting Komentar