Ilustrasi Bumi yang tampak dari Mars (wakpaper.com)
Planet Mars kini kian populer sebagai alternatif koloni kehidupan manusia di masa mendatang. Bahkan sudah ada perusahaan antariksa swasta asal Belanda, Mars One, yang sudah merancang program tamasya ke planet merah ini.
Program itu kebanjiran peminat, tercatat 80 ribu peminat dari berbagai negara telah mengajukan diri untuk mengikuti misi Mars One tersebut.
Di luar potensi Mars itu, riset terbaru menunjukkan Mars juga menyimpan potensi lain, hantaman asteroid. Laman NBCnews,25 Mei 2013 melansir, rata-rata tiap tahun Mars diserang 200 asteroid.
Meski asteroid yang mengarah ke Mars hanya berukuran 1-2 meter atau sepuluh kali lebih kecil dari meteor yang jatuh di Chelyabinsk, Rusia, tapi bisa berisiko bagi manusia yang tinggal di Mars. Pasalnya atmosfer Mars lebih tipis dibandingkan atmosfer Bumi.
Peneliti menunjukkan hantaman asteorid di Mars juga menyebabkan lubang kawah selebar 3,9 meter.
Planet Aktif
Perkiraan 200 hantaman asteroid itu didasarkan pada identifikasi 248 kawah baru Mars dalam satu dekade terakhir oleh pesawat ruang angkasa NASA yang mengorbit di planet itu sejak 2006, Mars Reconnaissance Orbiter.
"Menarik untuk menemukan kawah baru tersebut segera setelah itu terbentuk," kata Peneliti Ingird Daubar dari University of Arizona, Tucson, AS.
"Itu mengingatkan Anda, Mars adalah planet aktif dan kita dapat mempelajari proses yang terjadi hari ini," ujar Daubar.
Kamera pesawat Mars Reconnaissance Orbiter, High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) berhasil memotret gambar detail kawah segar pada situs yang sebelumnya sudah diambil oleh kamera pesawat lain yang mempelajari Mars.
Untuk usia kawah, peneliti menggunakan metode yang sama, termasuk beberapa kemungkinan hasil dari perubahan iklim Mars.
Berdasarkan studi kawah dan batuan bulan yang dikumpulkan astronot Apollo NASA, ilmuwan telah menghitung hanya ada tiga sampai 10 dampak setiap tahun di planet merah itu.
"Mars kini memiliki tingkat kawah yang paling dikenali dalam tata surya," kata peneliti utama HiRISE, Alfred McEwen.
Penelitian itu secara detail dimuat dalam Jurnal Icarus edisi bulan ini.
sumber: http://teknologi.news.viva.co.id
0 komentar:
Posting Komentar